Melalui PSR, PTPN IV Regional 6 Langsa Berupaya Sejahterakan Petani Sawit
ACEH UTARA - PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV Regional 6 Langsa berupaya memaksimalkan hasil produksi petani kebun (pekebun) melalui program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR). Program tersebut bekerjasama dengan pemerintah melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).
PTPN IV Regional 6 Langsa membawahi tiga Pabrik Kelapa Sawit (PKS). Masing-masing, PKS Pulau Tiga
dan PKS Tanjung Seumantoh di Aceh Tamiang, serta PKS Cot Girek di Aceh Utara.
Zulfikar
Ali, Kasubbag Peremajaan Sawit Rakyat
(PSR) dan Pembelian Plasma PTPN IV Regional 6 Langsa saat ditemui wartawan di PTPN
IV Regional 6 Cot Girek, Kamis, 22 November 2024 menyebutkan, dirinya ada
kunjungan dinas ke petani-petani kebun yang ada di Aceh Utara dan PKS Cot
Girek.
"Kunjungan
ini ke petani sawit seluruh Aceh, cuma tadi (Kamis) saya baru dari Kecamatan
Langkahan, Aceh Utara. Kami di sini akan membawa program sawit rakyat (PSR).
Artinya, PTPN IV Regional 6 ini sebagai mitra masyarakat menjalankan program
sawit rakyat yang diselenggarakan oleh pemerintah. Program ini sudah berjalan dari
2022, dulunya dikenal sebagai Plasma, di mana sawit rakyat ini dibina oleh
PTPN," ujar Zulfikar.
Kata
Zulfikar, mitra yang dimaksud mulai dari proses verifikasi lahan sawit sesuai
dengan perintah pemerintah pusat. Kemudian proses pendampingan tanam, hingga
Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) 3, persiapan proses panen, hingga ke pabrik.
"Sebenarnya
program PSR ini sama (dengan plasma), hanya saja di PSR ini kita sebagai mitra
melakukan pendampingan langsung. Apalagi PTPN ini koor bisnisnya sawit. Jadi kami
tahu, lebih paham mulai dari bibit, tanam, panen hingga proses produksinya.
Harapannya masyarakat bisa mendapatkan bibit yang unggul. Artinya, proses tanam
baik, hasil produksi unggul, sehingga mendapatkan profit bagi petani lebih
maksimal," jelasnya.
Menurut
Zulfikar, program PSR ini akan lebih menguntungkan bagi petani sawit atau
pekebun. "Dengan ikut PSR, target kita akan memperoleh hasil maksimal
antara 25 hingga 30 ton per hektar. Harapan kita bisa mencapai itu,"
ucapnya.
Ditambahkan,
artinya, PTPN sebagai mitra mengetahui mana bibit yang baik untuk ditanam agar
hasilnya maksimal.
"Di PSR
ini diberikan bantuan berupa bibit yang sama seperti yang ditanam di perkebunan
(PTPN), di mana hasilnya pasti maksimal, sehingga petani bisa mendapatkan harga
terbaik. Lebih mensejahterakan para petani sawit, khususnya di Aceh. Program
ini hanya diperuntukkan untuk petani kebun dengan lahan dasar sawit. Jadi untuk
petani yang misalkan, dulu lahannya ditanami karet dan dialih jadi tanam sawit,
itu tidak bisa," pungkas Zulfikar Ali. []
| Cut Islamanda