Hacker Intai Pengguna HP Tanpa Pembaruan Scurity Patch
![]() |
| Ilustrasi. Foto Liputan6 |
JAKARTA – Penggunaan ponsel pintar (HP) yang sudah usang dan tidak lagi menerima pembaruan keamanan (security patch) dikategorikan sebagai tindakan berisiko tinggi oleh para ahli keamanan siber. Meskipun perangkat tersebut mungkin masih berfungsi, risiko terhadap keamanan data pribadi penggunanya sangat tinggi.
Peringatan ini muncul mengingat perangkat yang tidak diperbarui menjadi sasaran empuk bagi peretas karena adanya kerentanan keamanan yang tidak diperbaiki oleh pengembang sistem operasi. Risiko ini pun akan meningkat seiring berjalannya waktu.
Berdasarkan analisis keamanan, setidaknya ada lima risiko utama yang dihadapi pengguna ponsel tanpa pembaruan keamanan. Pembaruan keamanan dirancang untuk menutup celah dan kerentanan yang ditemukan dalam sistem operasi. Tanpa pembaruan ini, peretas dapat dengan mudah mengeksploitasi celah tersebut untuk menginstal malware atau virus.
Risiko paling serius adalah potensi peretas mencuri data sensitif. Ini mencakup informasi perbankan, kata sandi, foto pribadi, dan kontak pengguna.
Risiko Pelanggaran Data (Data Breach). Data rahasia pengguna dan klien berisiko dicuri, yang dapat menyebabkan kerugian finansial atau pelanggaran privasi yang serius. Performa dan Stabilitas Menurun.
Selain masalah keamanan, perangkat lunak yang kedaluwarsa dapat menyebabkan kinerja yang lambat, aplikasi sering mengalami crash, dan masalah kompatibilitas aplikasi di masa mendatang.
Fungsionalitas Terbatas. Beberapa aplikasi modern mungkin tidak berfungsi optimal atau bahkan tidak dapat diinstal pada versi OS yang sudah terlalu lama.
Saran Kritis dari Pakar Keamanan. Para ahli keamanan siber dengan tegas tidak menganggap aman menjalankan perangkat yang tidak menerima pembaruan keamanan.
Jika pengguna terpaksa harus menggunakan HP yang sudah usang, sangat disarankan untuk tidak menggunakannya untuk aktivitas sensitif. Aktivitas tersebut mencakup perbankan online atau menyimpan data penting yang dapat menimbulkan kerugian besar jika jatuh ke tangan yang salah.
Pengguna diimbau untuk segera mempertimbangkan untuk beralih ke perangkat yang masih didukung dan secara rutin menerima pembaruan keamanan demi melindungi aset digital dan privasi mereka.[]
