Apa Itu SDIDTK dan Mengapa Orang Tua Harus Peduli? Ini Penjelasan Dinkes Aceh Utara


ACEH UTARA
— Tumbuh kembang anak adalah anugerah tak ternilai yang senantiasa menjadi dambaan setiap orang tua. Namun, di tengah hiruk pikuk kehidupan modern, seringkali aspek penting ini terlewatkan. Padahal, masa kanak-kanak adalah periode emas di mana fondasi kesehatan dan perkembangan diletakkan.

Di sinilah peran penting Stimulasi, Deteksi Dini, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) menjadi krusial. Apa sebenarnya SDIDTK itu, dan mengapa setiap orang tua di Aceh Utara, bahkan di seluruh Indonesia, harus sangat peduli terhadapnya?

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, SKM., M.Kes., menjelaskan bahwa SDIDTK adalah serangkaian kegiatan atau pemeriksaan yang terintegrasi untuk menemukan secara dini adanya penyimpangan tumbuh kembang pada anak usia 0-6 tahun. Kegiatan ini meliputi stimulasi perkembangan, deteksi dini penyimpangan, dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang.

Dengan kata lain, SDIDTK adalah jaring pengaman yang membantu kita memastikan bahwa anak-anak kita tumbuh dan berkembang sesuai dengan tahapan usianya, baik secara fisik, motorik, kognitif, maupun sosial-emosional.

Komponen stimulasi dalam SDIDTK adalah upaya memberikan rangsangan atau latihan kepada anak agar kemampuan dasar perkembangannya optimal. Ini bisa berupa ajakan bermain, berbicara, membaca buku bersama, atau aktivitas lain yang merangsang indra dan otak anak.

"Stimulasi yang teratur dan sesuai usia sangat penting untuk membentuk koneksi saraf yang kuat di otak anak, yang menjadi dasar bagi pembelajaran dan kemampuan di masa depan.

Selanjutnya, deteksi dini adalah langkah krusial untuk mengidentifikasi apakah ada keterlambatan atau penyimpangan dalam tumbuh kembang anak. Proses ini dilakukan melalui serangkaian pemeriksaan dan penilaian oleh tenaga kesehatan terlatih, seperti dokter, bidan, atau perawat," kata Jalaluddin, Senin (16/6/2025), kepada Aceh One.

Dikatakan, pemeriksaan ini mencakup penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan dan lingkar kepala, serta penilaian perkembangan motorik kasar dan halus, kemampuan bicara, dan interaksi sosial anak. Jika dari hasil deteksi dini ditemukan adanya penyimpangan atau keterlambatan, maka intervensi dini akan segera dilakukan.

"Intervensi ini bisa berupa penanganan medis, terapi, atau rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih spesifik. Semakin cepat penyimpangan terdeteksi dan diintervensi, semakin besar peluang anak untuk mengejar ketertinggalannya dan mencapai potensi maksimalnya," ujarnya lagi.

Sebagai pimpinan di Dinkes Aceh Utara, Jalaluddin SKM., M.Kes, sangat menekankan pentingnya SDIDTK. Ia ingin masyarakat Aceh Utara memahami bahwa SDIDTK bukanlah sekadar program pemerintah, melainkan sebuah investasi jangka panjang untuk masa depan anak-anak kita. Anak-anak yang tumbuh dan berkembang secara optimal akan menjadi generasi yang sehat, cerdas, produktif, dan mampu bersaing.

"Kurangnya perhatian terhadap SDIDTK dapat berakibat fatal. Keterlambatan dalam deteksi dan intervensi dapat menyebabkan masalah tumbuh kembang menjadi lebih parah dan sulit diperbaiki. Misalnya, anak yang mengalami keterlambatan bicara namun tidak segera ditangani, bisa berdampak pada kesulitan belajar di sekolah dan masalah komunikasi di kemudian hari," tambahnya lagi.

Oleh karena itu, sambung dia, kesadaran orang tua adalah kunci utama keberhasilan SDIDTK. Orang tua adalah garda terdepan dalam memantau tumbuh kembang anak. Kita tidak bisa hanya mengandalkan tenaga kesehatan. Orang tua harus proaktif, mengenali tahapan perkembangan normal anak, dan tidak ragu untuk berkonsultasi jika menemukan kejanggalan. Jangan pernah menganggap enteng keterlambatan sekecil apapun, karena seringkali itulah indikasi awal adanya masalah.

Pemerintah melalui fasilitas kesehatan seperti Puskesmas dan Posyandu telah menyediakan layanan SDIDTK secara gratis. Manfaatkanlah fasilitas ini sebaik-baiknya. Datanglah secara rutin untuk memeriksakan anak Anda. Jangan menunggu sampai muncul masalah yang jelas baru mencari pertolongan. Pencegahan selalu lebih baik dan lebih mudah daripada pengobatan.

Selain itu, edukasi dan sosialisasi mengenai SDIDTK perlu terus digalakkan. Dinas Kesehatan Aceh Utara akan terus meningkatkan pemahaman masyarakat, khususnya para orang tua, tentang pentingnya SDIDTK. Kami akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk kader kesehatan dan tokoh masyarakat, untuk menyebarkan informasi ini secara luas.

Peran keluarga dan lingkungan sekitar juga tidak bisa diabaikan. Keluarga inti, kakek-nenek, paman, bibi, bahkan tetangga, dapat turut serta mendukung tumbuh kembang anak. Berikan lingkungan yang aman, nyaman, dan mendukung stimulasi perkembangan anak. Jauhkan anak dari paparan yang tidak sehat dan pastikan mereka mendapatkan gizi yang cukup.

Advertorial

Postingan Lama Tak ada hasil yang ditemukan
Postingan Lebih Baru