Dinkes Aceh Utara Sebut SDIDTK Adalah Investasi Kesehatan Anak Jangka Panjang
ACEH UTARA — Pemerintah Kabupaten Aceh Utara menegaskan bahwa program Stimulasi, Deteksi Dini, dan Intervensi Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK) bukan sekadar layanan tambahan dalam sistem kesehatan, melainkan investasi jangka panjang untuk masa depan anak-anak. Melalui pendekatan ini, setiap anak diharapkan dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sejak usia dini.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, SKM., M.Kes., melalui Kabid Kesehatan Masyarakat, Samsul Bahri, S.K.M., M.K.M., menyebutkan bahwa SDIDTK memiliki dampak besar terhadap kualitas hidup anak di masa depan. “Melalui SDIDTK, kita bisa mendeteksi lebih awal jika ada gangguan tumbuh kembang, sehingga bisa segera diintervensi. Ini bukan hanya menyelamatkan masa depan anak, tetapi juga mengurangi beban ekonomi dan sosial keluarga di kemudian hari,” ungkapnya.
Menurut Samsul, pendekatan pencegahan melalui SDIDTK jauh lebih efisien dibandingkan dengan pengobatan saat masalah tumbuh kembang sudah parah. Gangguan perkembangan yang tidak tertangani sejak dini bisa berdampak pada prestasi belajar, produktivitas saat dewasa, hingga gangguan mental. “Inilah mengapa kami menyebutnya investasi jangka panjang,” tegasnya, Senin (21/7/2025).
Dinas Kesehatan Aceh Utara terus mengintegrasikan layanan SDIDTK dengan berbagai program seperti imunisasi, gizi, dan Posyandu, agar lebih mudah dijangkau masyarakat. Strategi ini terbukti meningkatkan cakupan layanan dan kesadaran orang tua terhadap pentingnya deteksi dini tumbuh kembang anak.
Samsul menjelaskan bahwa SDIDTK tidak hanya fokus pada pertumbuhan fisik, tetapi juga mencakup aspek kognitif, bahasa, sosial, dan emosional. Pemeriksaan dilakukan menggunakan alat-alat skrining sederhana yang bisa digunakan oleh tenaga kesehatan dan kader Posyandu. Bila ditemukan kelainan, anak akan dirujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.
“Kita ingin memastikan bahwa tidak ada anak yang luput dari perhatian, baik di kota maupun desa terpencil. Oleh karena itu, SDIDTK harus menjadi bagian dari rutinitas layanan kesehatan dasar di setiap gampong,” katanya.
Selain layanan, edukasi kepada orang tua juga menjadi bagian penting dalam SDIDTK. Jalaluddin menekankan bahwa keluarga memiliki peran utama dalam menstimulasi anak sejak dini. “Pola asuh, interaksi, dan pemberian gizi seimbang sangat menentukan keberhasilan tumbuh kembang anak,” ucapnya.
Dinas Kesehatan juga mendorong agar pemerintah desa mengalokasikan dana untuk mendukung program SDIDTK di tingkat gampong. Termasuk penyediaan alat skrining, pelatihan kader, dan sosialisasi kepada masyarakat. “Jika semua bergerak bersama, hasilnya akan luar biasa untuk masa depan daerah ini,” tambah Samsul.
Berdasarkan data sementara, terjadi peningkatan deteksi kasus keterlambatan tumbuh kembang anak di Aceh Utara dalam setahun terakhir, yang menunjukkan meningkatnya kesadaran dan cakupan layanan. Anak-anak dengan gangguan perkembangan pun kini mendapat pendampingan lebih awal.
Dengan komitmen yang terus diperkuat, Pemerintah Aceh Utara berharap program SDIDTK tidak hanya menjadi rutinitas teknis, tetapi juga menjadi gerakan bersama dalam menjaga generasi emas masa depan. “Ini tentang menanam hari ini demi panen yang kuat di masa depan,” tutup Samsul.[]
ADVERTORIAL