Kebijakan dan Komitmen Daerah terhadap Tumbuh Kembang Anak

Plt. Kadinkes Aceh Utara, Jalaluddin SKM., M.Kes

ACEH UTARA – Pemerintah Kabupaten Aceh Utara menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung tumbuh kembang anak melalui berbagai kebijakan strategis yang menyasar pada pemenuhan hak anak sejak usia dini.

Salah satu langkah nyata yang dilakukan adalah optimalisasi layanan Stimulasi, Deteksi Dini, dan Intervensi Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK)di tingkat puskesmas dan posyandu. Program ini menjadi instrumen penting dalam mencegah stunting, gangguan perkembangan, dan berbagai permasalahan kesehatan pada anak sejak dini.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, SKM., M.Kes, menjelaskan bahwa kebijakan daerah tidak hanya berfokus pada pengobatan, melainkan juga pada pencegahan. “Kami ingin memastikan bahwa anak-anak di Aceh Utara mendapatkan deteksi dini terhadap gangguan tumbuh kembang, sehingga intervensi bisa dilakukan secara cepat dan tepat,” ujarnya, Senin (14/7/2025).

Menurutnya, SDIDTK bukan hanya program teknis, tetapi bagian dari komitmen jangka panjang dalam membangun sumber daya manusia yang unggul.

Dalam pelaksanaannya, Dinkes Aceh Utara telah mengintegrasikan layanan SDIDTK dengan kegiatan imunisasi dan pemberian makanan tambahan (PMT) balita. Hal ini bertujuan agar anak-anak yang datang ke posyandu tidak hanya mendapat imunisasi, tetapi juga diperiksa perkembangan motorik, bahasa, sosial, dan kognitifnya. Jalaluddin menekankan pentingnya pendekatan holistik untuk menjawab tantangan kesehatan anak masa kini.

Komitmen daerah juga terlihat dari alokasi anggaran kesehatan yang mendukung pelatihan kader posyandu dan petugas kesehatan tentang SDIDTK. Pelatihan ini penting untuk memastikan tenaga lapangan memiliki kapasitas dalam melakukan deteksi dini dan memberikan edukasi kepada orang tua. “Kader dan petugas adalah ujung tombak di lapangan. Tanpa mereka, pelaksanaan SDIDTK tidak akan efektif,” tambah Jalaluddin.

Selain pendekatan teknis, Dinkes Aceh Utara juga terus menguatkan advokasi kepada para kepala desa, camat, dan tokoh masyarakat untuk turut mendorong partisipasi aktif keluarga dalam kegiatan posyandu. Peran keluarga, khususnya ibu dan ayah, sangat menentukan keberhasilan program tumbuh kembang. Dengan adanya kolaborasi ini, pemerintah daerah berharap SDIDTK menjadi bagian dari budaya masyarakat dalam merawat anak sejak dini.

Kebijakan daerah juga didorong oleh fakta bahwa tahun-tahun awal kehidupan anak adalah periode emas yang tidak boleh terlewatkan. Jika stimulasi dan intervensi dilakukan dengan benar pada masa ini, maka potensi anak akan berkembang secara optimal. Sebaliknya, keterlambatan dalam mendeteksi gangguan tumbuh kembang dapat berdampak jangka panjang, baik secara kesehatan maupun sosial.

Dinas Kesehatan Aceh Utara secara berkala juga melakukan evaluasi program SDIDTK, termasuk pelaporan indikator tumbuh kembang anak dari seluruh puskesmas. Data ini menjadi dasar dalam mengambil kebijakan lanjutan, termasuk peningkatan layanan dan distribusi sumber daya. Dengan pendekatan berbasis data, program SDIDTK bisa dijalankan lebih terarah dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

Melalui sinergi antara kebijakan, komitmen, dan pelibatan seluruh unsur masyarakat, Dinas Kesehatan Aceh Utara berharap semua anak di kabupaten ini tumbuh dengan sehat, cerdas, dan kuat. “Anak-anak adalah masa depan daerah ini. Kita semua punya tanggung jawab untuk menjaganya sejak dini,” pungkas Jalaluddin.[]

Advertorial

Postingan Lama
Postingan Lebih Baru