Upaya Berkelanjutan Dinkes Aceh Utara: Memastikan SDIDTK Merata


ACEH UTARA
– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Aceh Utara terus melakukan upaya berkelanjutan dalam memastikan layanan Stimulasi, Deteksi, dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak (SDIDTK) dapat diakses secara merata oleh seluruh anak di wilayah tersebut. Program ini menjadi salah satu prioritas utama untuk mencetak generasi yang sehat, tangguh, dan bebas dari keterlambatan tumbuh kembang.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara, Jalaluddin, SKM., M.Kes menyampaikan bahwa pemerataan layanan SDIDTK menjadi tantangan tersendiri, mengingat luasnya wilayah dan kondisi geografis Aceh Utara yang terdiri dari 27 kecamatan dan 852 desa. “Kami berkomitmen untuk menjangkau seluruh anak, termasuk yang tinggal di daerah terpencil. Ini adalah bagian dari tanggung jawab kami,” ujar Jalaluddin, Senin (28/7/2025).

Menurut Jalaluddin, layanan SDIDTK mencakup pemantauan pada berbagai aspek perkembangan anak, seperti motorik halus, motorik kasar, kognitif, bahasa, hingga sosial emosional. Pemeriksaan ini sangat penting dilakukan secara rutin agar setiap potensi gangguan dapat dikenali dan ditangani sejak dini sebelum menimbulkan dampak jangka panjang.

Sebagai bentuk keseriusan, Dinkes Aceh Utara terus memperkuat kapasitas tenaga kesehatan dan kader Posyandu. Mereka dibekali pelatihan teknis dan alat bantu deteksi tumbuh kembang yang sesuai standar, agar pelayanan di lapangan berjalan maksimal dan hasil pemantauan lebih akurat.

Tak hanya itu, Dinkes juga membangun sistem koordinasi yang kuat dengan Puskesmas di seluruh kecamatan. Setiap Puskesmas diberi tanggung jawab untuk mengawal pelaksanaan SDIDTK di wilayah kerjanya, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi hasil skrining yang dilakukan.

“Upaya ini tidak bisa berjalan sendiri. Kita libatkan semua unsur, mulai dari kader, guru PAUD, tokoh masyarakat hingga aparatur desa. Kolaborasi ini menjadi kunci agar SDIDTK bisa menjangkau lebih luas,” jelas Jalaluddin. Ia menambahkan bahwa keterlibatan aktif masyarakat sangat dibutuhkan untuk mendukung suksesnya program.

Data dari Dinas Kesehatan menunjukkan bahwa sekitar 3,8 persen anak di Aceh Utara mengalami keterlambatan tumbuh kembang. Angka ini mendorong pemerintah untuk tidak hanya fokus pada kota atau pusat pelayanan, tetapi juga mengintensifkan layanan hingga ke pelosok.

Dinkes Aceh Utara juga melakukan monitoring dan supervisi secara berkala untuk memastikan setiap Puskesmas dan Posyandu menjalankan SDIDTK sesuai pedoman yang berlaku. Jika ditemukan kendala di lapangan, maka dilakukan tindak lanjut segera, termasuk penguatan pelatihan ulang atau penyediaan alat bantu yang kurang.

“SDIDTK bukan program musiman, ini adalah investasi jangka panjang untuk kesehatan generasi penerus. Kami ingin memastikan setiap anak mendapatkan haknya untuk tumbuh sehat dan berkembang optimal, tanpa terkecuali,” tegas Jalaluddin.

Dengan upaya yang terus dilakukan secara sistematis dan melibatkan banyak pihak, Dinkes Aceh Utara optimis bahwa layanan SDIDTK akan semakin merata dan efektif. Langkah ini menjadi bagian dari visi besar pemerintah daerah dalam membangun fondasi kesehatan masyarakat yang kuat sejak usia dini.[]

ADVERTORIAL

Postingan Lama
Postingan Lebih Baru