Kisah Syuib, Petani Aceh Utara yang Merasakan Manfaat JKN Saat Darurat
ACEH UTARA – Syuib (59) dan Aisyah (47) merupakan pasangan suami istri yang menjadi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Keduanya berasal dari Desa Keude Jrat Manyang Kecamatan Tanah Pasir Kabupaten Aceh Utara. Mereka sehari-hari beraktivitas sebagai Petani dan Pekebun, namun kini Syuib harus menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara akibat mengalami luka di kaki akibat terkena kapak saat sedang bekerja, Kamis (10/07).
Berdasarkan informasi dari Aisyah, Syuib mengalami luka karena terkena kapak saat hendak memotong kayu di kebunnya. Menurut Istrinya, insiden tersebut terjadi ketika Syuib sedang memotong-motong kayu dikebun menggunakan kapak, alangkah naasnya kapak yang diayunkan saat itu malah mengenai salah satu kakinya. Tak ayal, ia pun harus mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan untuk penanganan lebih lanjut.
“Kejadiannya itu pas hari Selasa sekitar jam 10 pagi, saat bapak sedang memotong-motong kayu di kebun. Nah, saat sedang menganyunkan kapak tersebut tanpa sengaja malah mengenai kakinya. Setelah kejadian itu, bapak langsung dibawa ke IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cut Meutia Kabupaten Aceh Utara dengan bantuan orang sekitar, karena mengalami luka yang cukup parah dan memerlukan penanganan secepatnya,” ujar Aisyah.
Dengan kejadian yang dialaminya ini membuat ia dan keluarganya sadar akan betapa pentingnya menjadi peserta aktif dalam Program JKN. Apalagi mengingat besarnya biaya yang dibutuhkan untuk keperluan pengobatan baik untuk pengobatan akibat luka terkena senjata tajam ataupun yang lainnya.
“Berkat kepesertaan JKN, bapak bisa langsung mendapatkan penanganan di fasilitas kesehatan sampai pemeriksaan dan rawat inap di rumah sakit dengan mudah dan cepat. Tidak ada biaya tambahan, yang membuat kami merasa sangat lega” Ucap Aisyah.
Sebagai informasi bahwa Syuib telah terdaftar dalam kepesertaan Program JKN melalui segmen kepesertaan Penerima Bantuan Iuran (PBI). Syuib yang masih menjalani rawat inap untuk pemulihan luka membuat dirinya harus istirahat sebagai petani dan pekebun, sehingga menyebabkan perekeonomian keluarganya melemah. Oleh karena itu, ia mengharapkan agar bantuan Program JKN ini bisa terus berlangsung sehingga bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang membutuhkan seperti keluarganya.
“Sementara ini dokter masih melakukan pemulihan terhadap luka saya, kemarin sampai harus mendapatkan sepuluh jahitan di kaki. Mudah-mudahan bisa cepat pulih dan bisa mulai beraktivitas lagi. Kalau sakit seperti ini membuat tidak ada penghasilan untuk mencukupi kebutuhan keluarga. Namun saya juga sangat bersyukur bisa terdaftar menjadi peserta Program JKN yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.” ucap Syuib.
Dengan pengalaman yang dirasakan, Syuib menganggap bahwa kehadiran Program JKN telah memberikan dampak positif bagi dirinya. Program ini tidak hanya meringankan beban ekonomi keluarga, tetapi juga memberikan akses pelayanan kesehatan yang berkualitas. Dengan adanya JKN, masyarakat tidak perlu lagi khawatir akan terbebani biaya besar saat sakit.
“Diharapkan program ini terus dijaga dan ditingkatkan agar semakin banyak masyarakat yang terbantu dan merasakan manfaatnya,” Pungkasnya.
Lebih lanjut, Syuib berharap agar masyarakat yang belum memiliki JKN bisa segera mendaftar dan tidak menunda sampai mereka benar-benar sakit. Menurutnya, memiliki jaminan kesehatan bukan hanya soal kesanggupan biaya, tetapi juga soal ketenangan pikiran ketika situasi darurat datang secara tiba-tiba datang.
“Kesehatan itu bisa berubah kapan saja. Kalau sudah punya BPJS Kesehatan, setidaknya kita tidak takut kalau harus ke rumah sakit. Saya sendiri sudah membuktikan manfaatnya,” Tutup Syuib.